Komposisi Tanah
Mekanika Tanah adalah ilmu yang mempelajari
gaya – gaya yang terjadi pada tanah
sehubungan dengan adanya beban
suatu bangunan yang bekerja padanya.
Tanah diartikan
dalam ilmu mekanika tanah adalah
menyangkut semua endapan alam mulai dari
butiran yang paling halus yaitu tanah lempung
( clay ) sampai butiran yang paling
kasar / besar yaitu berangkal (
batu-batu yang besar).Pengertian tanah dalam ilmu mekanika tanah lebih
berat dibedakan atas pembagian ukuran
butiran tanah saja (gradasi).
Jenis tanah
dibedakan atas gradasi butir :
Jenis tanah
|
Diameter butiran
|
- Berangkal (boulder ) > 20 cm
- Kerakal (coblestone ) 8 – 20 cm
- Kerikil ( gravel ) 2mm – 8cm
- Pasir kasar (coarse sand ) 0,6 mm – 2mm
- Pasir sedang (medium sand ) 0,2mm – 0,6mm
- Pasir halus ( fine sand ) 0,06 mm – 0,2 mm
- Lanau (silt ) 0,002mm – 0,06 mm
- Lempung (clay ) < 0,002mm
Kita tahu bahwa
semua bangunan rekayasa sipil berdiri diatas tanah dan tanah adalah suatu bahan
yang relatif lebih lemah kalau dibandingkan dengan komponen bahan
bangunan seperti beton,baja,batu dll.
Seringkali terjadi
suatu permasalahan pada bangunan yang
disebabkan oleh karena kegagalan pada tanah
sebagai pendukung terakhir dari seluruh berat bangunan,misalnya :
- Terjadinya keruntuhan pondasi karena kemampuan dukung tanah lebih kecil dibandingkan dengan beban bangunan.
- Terjadinya penurunan pondasi bangunan (settlement ) yang tidak merata yang mengakibatkan retak pada struktur bangunan.
- Terjadinya erosi/bahaya piping yang disebabkan oleh rembesan air pada bagian pondasi bangunan (khususnya pada bangunan-bangunan air ) yang menyebabkan keruntuhan pondasi.
- Terjadinya kelongsoran pada lereng tebing tanah yang dapat mengakibatkan kerugian material maupun jiwa.
- Konstruksi dinding penahan tebing tanah yang jebol.
- Permukaan jalan yang bergelombang akibat proses pemadatan tanah dasar yang tidak memenuhi persyaratan atau kondisi tanah dasar yang tidak baik
Kegagalan
– kegagalan tersebut disebabkan karena kita belum mengenali secara baik tanah
itu baik mengenai sifat – sifat fisis (index properties) maupun sifat – sifat
mekanisnya (engineering properties ),dan kita belum memanfaatkan sepenuhnya
dari kekuatan tanah tersebut untuk
kepentingan bidang rekayasa.
Sifat fisis tanah
(index properties) ialah ialah sifat
tanah dalam keadaan asli yang digunakan
untuk menentukan jenis tanah.
Yang termasuk sebagai sifat fisis tanah
antara lain : kadar air , berat jenis , Batas Atterberg, gradasi tanah.
Sifat mekanis
tanah (engineering properties) ialah
sifat reaksi tanah sehubungan dengan adanya pengaruh luar yang
bekerja padanya misalnya kalau tanah mendapatkan pembebanan,sifat ini digunakan
sebagai parameter dalam perencanaan
pondasi.
Yang termasuk sebagai sifat mekanis tanah antara lain : besaran-besaran konsolidasi misalnya Indek kompressi (Cc) ,
Koefisien daya kompresi (mv), koefisien konsolidasi (Cv) , besaran-basaran dari pengujian geser
misalnya sudut geser tanah (f), kohesi
( C ) , kepadatan kering tanah (gd) ,
CBR , permeabilitas.
Kalau kita sudah
mengenali baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat mekanisnya maka kita dapat
mengetahui jenis tanah tersebut, proses ini disebut dengan klasifikasi tanah.
Selanjutnya kita
dapat menganalisis besarnya kemampuan tanah tersebut baik dalam keadaan asli
maupun setelah dilakukan peningkatan kemampuan misalnya
antara lain dengan proses pemadatan.
0 komentar:
Posting Komentar