Manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengelola pekerjaan dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang.
Secara umum Manajemen dapat artikan sebagai suatu Ilmu dan Seni
- Manajemen dalam pengertian sebagai Ilmu : karena Manajemen bisa dipelajari sama seperti ilmu pengetahuan lain umumnya
- Manajemen dalam pengertian sebagai Seni : karena Manajemen bersifat abstrak dimana pengembangan ketrampilan manajemen hanya dimungkinkan dari bakat, kemampuan dan pengalaman dalam mengembangkan Seni Manajemen
Namun hasil yang terbaik akan diperoleh bila Ilmu dan Seni dalam manajemen itu bertindak saling melengkapi (complementary).
Jadi pengertian manajemen dalam hal ini adalah seni mengelola kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran yang optimal
Proyek adalah suatu kegiatan berkesinambungan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai sasaran yang ditentukan dengan waktu dan sumber daya yang terbatas di suatu lokasi tertentu. Konstruksi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan membangun suatu bangunan konstruksi
Dengan demikian Manajemen Proyek Konstruksi dapat diartikan bagaimana cara mengelola suatu proyek pembangunan konstruksi agar diperoleh hasil sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan dengan melibatkan sekelompok orang yang masing-masing mempunyai kemampuan/keahlian tertentu, sumber daya dan waktu yang terbatas di suatu lokasi tertentu.
Manajemen Proyek Konstruksi selanjutnya disebut Manajemen Konstruksi saja.
Tujuan
Tujuan pokok dari Manajemen Konstruksi adalah mengelola pelaksanaan proyek konstruksi sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil sesuai sasaran dengan memenuhi 4Tyaitu : Tepat Waktu, Tepat Mutu, Tepat Biaya dan Tertib Administrasi. Penerapan Manajemen yang baik sangat penting dalam pelaksanaan konstruksi karena menentukan keberhasilan pencapaian sasaran secara efektif dan efisien.
Ruang Lingkup
Manajemen Konstruksi mempunyai ruang lingkup yang cukup luas karena mencakup tahapan kegiatan sejak awal pelaksanaan kegiatan proyek sampai akhir pelaksanaan yang berupa hasil pembangunan (suatu konstruksi).
Kegiatan manajemen dapat dikelompokkan pada bidang-bidang sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasiaan (Organizing)
c. Pelaksanaan (Actuating)
d. Pengawasan (Controlling)
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan meliputi perumusan persyaratan dari konstruksi yang akan dibangun, pembuatan gambar rencana dan persyaratan teknis yang diperlukan
b. Pengorganisasiaan (Organizing)
Kegiatan pengorganisasian berupa kegiatan mengatur dan menyusun organisasi yang akan melaksanakan pembangunan, termasuk mengatur hubungan kerja diantara unsur-unsur organisasi
c. Pelaksanaan (Actuating)
Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka mewujudkan bangunan konstruksi yang akan dibangun. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu diatur hubungan kerja antar pelaksana pembangunan serta selalu tunduk dan taat pada peraturan dan ketentuan yang telah disepakati
d. Pengawasan (Controlling)
Kegiatan pengawasan dilakukan dengan tujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
Sarana dalam Manajemen
Yang dimaksud dengan sarana manajemen adalah alat yang diperlukan untuk menggerakkan kegiatan manajemen dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu (sasaran). Dalam pengertian Manajemen Proyek Konstruksi tersebut di atas terdapat komponen-komponen sebagai berikut :
1. Sasaran
2. Kegiatan
3. Cara/Methode
4. Sumber Daya
5. Waktu terbatas
6. Lokasi tertentu
Yang disebut sebagai sarana manjemen adalah Sumber daya dan metode yang dalam bahasa Inggris disebut 5 M yaitu :
a. Tenaga kerja (Manpower)
b. Alat (Machines)
c. Bahan (Material)
d. Biaya (Money)
e. Cara (Methode)
Penggunaan sarana manajemen dilakukan dengan seefisien mungkin berdasarkan prinsip-prinsip manajemen untuk mencapai hasil yang optimal.
Perkembangan Manajemen Konstruksi
Perkembangan Manajemen Konstruksi di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan industri jasa Konstruksi. Pada umumnya industri konstruksi mencakup kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan prasarana dan sarana fisik dalam bidang pergedungan, bidang transportasi (jalan, jembatan, drainase), bidang pengairan dan bidang instalasi. Dengan meningkatnya volume pembangunan maka diikuti pula peningkatan cara pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang berupa perkembangan dalam bidang manajemen konstruksi. Demikian pula hubungan kerja yang terjadi antara unsur-unsur pelaksana pembangunan mengalami perkembangan yang disesuaikan dengan volume kegiatan untuk masing-masing jenis konstruksi. Sejalan pula dengan kemajuan teknologi maka dalam pengelolaan pelaksanaan pembangunan menggunakan alat-alat besar, produksi bahan bangunan yang beraneka ragam serta penggunaan metode dan sarana teknologi yang mutakhir. Hal ini terutama disebabkan oleh penggunaan cara-cara mekanisasi yang merupakan ciri khas kita di abad modern sekarang ini.
Disamping itu, waktu yang tersedia untuk mencapai hasil karya yang diminta makin pendek saja yang disebabkan oleh makin cepatnya tempo kehidupan kita, dimana orang mulai menghargai waktu sebagai suatu dimensi yang penting sekali. Dengan demikian maka hasil produksi optimal dengan mutu yang memenuhi persyaratan teknis/ilmiah dan ekonomi di dalam waktu yang minimal merupakan tuntutan yang wajar.
Makin majunya cara-cara pelaksanaan perwujudan konstruksi saat ini maka terasa makin perlunya menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang sehat di dalam mencapai sasaran kegiatan.
0 komentar:
Posting Komentar