Pondasi Sumuran.
Apabila lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman 3-5 m maka untuk membuat pondasi langsung, lapisan tanah dasar pondasi hanrs diperbaiki dengan cara pemadatan tanah atau urugan pasir.
Penyelesaian seperti ini pada umumnya kecuali mahal juga akan lama, sehingga perlu dipilih cara lain yang lebih praktis, antara lain dengan pondasi sumuran.
Di sini pondasi sumuran berfungsi sebagai perantara untuk memindahkan beban bangunan yang terletak di atasnya kepada tanah dasar pondasi yang kokoh (tanah dasar yang mempunyai daya dukung besar). Sumur-sumur ini berdiri vertikal dan dapat dibuat dari cincin-cincin (buis) beton yang dikenal dalam perdagangan sebagai pipa beton untuk bangunan (gorong-gorong), yang disusun vertikal satu demi satu hingga mencapai kedalaman tertentu dan di dalam pipa lalu diisi dengan pasir atau beton siklop.
Setelah pipa beton pertama dipasang pada tempat yang sebenarnya, kemudian tanah dalam pipa dikeluarkan sambil pipa beton diturunkan perlahan-lahan. Pekerjaan seperti ini diulangi dengan menempatkan pipa beton kedua di atas pipa beton pertama tadi dan seterusnya hingga mencapai kedalaman sumur seperti yang direncanakan.
Jika terdapat gangguan-gangguan yang disebabkan air tanah, maka untuk mengeluarkan tanah galian yang terdapat di dalam pipa sumuran dapat dilakukan dengan mengeruk. Pengecoran beton siklop dalam air sumuran dilaksanakan dengan menggunakan corong tuang (tremi), sedang banyaknya air dalam sumuran dapat dikurangi dengan jalan dipompa sebelum pekerjaan pengecoran dimulai.
Konstrusi pondasi sumuran seperti ini dapat dilaksanakan jika pengeringan air tanah dalam sumuran tidak mampu dilaksanakan dengan pompa pasir karena pasir mudah dipadatkan yaitu dengan cara mengenangi dengan air sampai jenuh, sedang untuk bangunan yang cukup besar, bahan pengisi sumuran dapat dipakai beton siklop yaitu dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr yang ditambah dengan batu kali sebanyak ±30% nya. Bahan batu kali pada beton siklop dimaksudkan untuk menghemat biaya.
Sumuran diletakkan tepat satu sumbu di bawah dinding tembok bangunan dengan jarak masing-masing satu terhadap yang lain supaya diusahakan agar sarna, kecuali apabila keadaan pembagian ruangan yang tidak sarna. Demikian juga di tempat-tempat sudut bangunan dan tempat-tempat sambungan dinding tembok (delatasi) harus didirikan pondasi sumuran (Gambar 2.12).
Setelah pondasi sumuran selesai selesai dikerjakan, maka untuk selanjutnya di atas sumuran dipasang balok terusan dari beton bertulang yang berfungsi mendukung dinding tetnbok bangunan di atasnya ( Gambar 2.13).
Untuk menghitung besarnya garis tengah sumuran, maka dapat dipakai ketentuan tanpa memperhitungkan berat sendiri bahan pengisi sumuran, tetapi disertai dengan mengurangi besarnya daya dukung tanah dasar pondasi, schingga rumus besarnya daya dukung tanah dasar pondasi sumuran yang diperkenankan menjadi :
stanah dasar sumuran = stanah - 0,04 h(kg/cm2).
di mana h = tinggi sumur dalam meter.
Gambar Denah Pondasi sumuran.
Gambar Struktur Balok Dukung di Atas Pondasi Sumuran
0 komentar:
Posting Komentar