PONDASI SETEMPAT
Pondasi Plat Kaki
Pondasi plat kaki terdiri dari luas bidang plat kaki beton yang terdapat pada ujuug bawah dari suatu kolom beton yang terletak langsung diatas tanah dasar pondasi.
Luas bidang plat beton itu sebagai telapak kaki dan biasanya dibuat bentuk segi empat panjang atau bujur sangkar, hal ini biasanya tergantung dari pada bentuk tarnpang dan letak kolom.
Telapak kaki dengan bentuk bujur sangkar pada umumnya terdapat pada kolom bagian tengah gedung dan biasanya penampang kolom bujur sangkar pula, sedang telapak kaki bentuk segi empat panjang pada umumnya terdapat pada kolom bagian samping gedung dan biasanya penampang kolom juga segi empat panjang.
Telapak kaki segi empat panjang sangat tepat (cocok) bila ditempatkan pada kolom bagian samping gedung, sebab akan lebih mantap (stabil) untuk menghadapi adanya kemungkinan penggulingan yang diakibatkan eksentrisitas beban, asal bidang telapak kaki yang memanjang diletakkan tegak lurus terhadap sumbu dinding tembok gedung (Gambar 2.8).
Luas telapak kaki besarnya tergantung dari pada beban yang didukungnya dan besarnya daya dukung tanah dasar yang diijinkan. Apabila daya dukung tanah dasar makin besar, maka luas telapak kaki dapat dibuat makin kecil.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk lapisan tanah yang baik artinya mempunyai daya dukung yang besar dan merata keseluruh luas tanah bangunan, maka konstruksi pondasi plat kaki sangat cocok karena kecuali hemat dan juga efisien, mudah pelaksanaannya dan tidak dikhawatirkan pondasi akan turun (zaking) setempat-setempat.
Untuk menentukan ukuran pondasi telapak kaki maka dapat diambil contoh seperti dibawah ini.
Setelah diadakan perhitungan semua beban yang disebabkan oleh bagian konstruksi bangunan diatas badan pondasi, terdapat beban titik P sebesar 25000 kg.
Jadi:
Beban di atas pondasi P = 2500 Kg
Beban berat sendiri = 30/30.1,6.2400 = 345,6 Kg
Beban berat sendiri Telapak kaki =
0,30.1,75.1,75.2400 = 1205 Kg
Jumlah beban = 26550,6 Kg
Daya dukung tanah (s tanah) yang timbul adalah:
2650,6
s tanah = = 0,867 @ 0,87 Kg/Cm2
175,175
Ini ternyata lebih kecil dari pada daya dukung tanah yang diperkenankan (stanah = 1 kg/cm2 ), sehingga tidak dikhawatirkan bangunan akan turun atau ambles.
Untuk menentukan besarnya momen lentur telapak kaki, dapat dipakai titik momen pada sisi bidang kolom (Gambar 2.9).
Besarnya momen lentur dapat dihitung sebagai berikut :
M= ½ .a.t.s t. 1/3 t + ½ .a1. st. 2/3 t
M = ½ .30.72,5.0,87.1/3.72,5 + ½ 175.72,5.0,87.2/3.72,5
M = 22864,6875 + 248474,6875 = 271339,375 kg cm.
Momen lentur ini ditahan oleh tebal plat telapak d sehingga kebutuhan tulangan pada plat telapak ini dapat ditentukan baik besarnya maupun jaraknya.
Tetapi tebal d ini juga harus mampu menduklmg tegangan pons dan untuk beton besarnya tegangan pons yang diperkenankan biasanya diambil 7,5 kg/cm2, hingga :
Untuk tampang kolom bujur sangkar :
p
T pons = ≤ 7,5 kg/cm2
4.a.d
Untuk tampang kolom segi ernpat panjang :
p
T pons = ≤ 7,5 kg/cm2
2.a.b.d
Gambar 2.9 Pondasi Plat Kaki
Sekarang apabila beban titik P sangat besar, maka akan didapat luas telapak kaki yang besar pula hingga kecuali untuk menghemat, juga agar plat kaki bekerja lehih mantap dan efektif, dapat dipakai konstruksi gabungan (kombinasi ) antara pondasi plat kaki dengan umpak.
Dengan demikian maka akan didapat momen lentur yang kecil, karena lengan t menjadi kecil pula disebabkan tebal d besar (Gambar 2.10).
Tebal d harus mampu mendukung tegangan pons yang timbul, sedang tebal d' harus mampu mendukung tegangan lentur yang timbul pada plat kaki .
Gambar 2.10 Pondasi Plat kaki dengan Umnak
Apabiia keadaan tidak memungkinkan berhubung sesuatu hal sehingga pondasi plat kaki tidak mungkin dapat diterapkan, maka dapat dipilih jalan lain yaitu pondasi plat kaki dengan rusuk tunggal (rib) (Gambar 2.11).
Gambar 2.11 Pondasi Plat kaki Rusuk Tunggal
Untuk lebar plat 100cm, besarnya beban terbagi rata q adalah 100.stanah. Maka tebal plat d harus mampu mendukung momen lentur yang diakibatkan oleh beban q tersebut diatas sebesar : q.t.1/2t =1/2 q t2 atau 50. stanah t2, sedang separo rusuk dengan bentang 1/2 B akan mendukung beban plat sebesar A.1/2B. stanah =1/2 A.B. stanah dan A.B. stanah tidak lain sama dengan P, sehingga besarnya beban yang diterima oleh separo rusuk adalah 1/2 P.
Jadi momen lentur yang merupakan momen jepit yang harus didukung oleh separo rusuk sebesar M=1/2 P.1/4B= l/8 P.B.
Penulangan pada plat harus diletakkan pada bagian bawah karena bagian bawah plat mendapat tegangan tarik dan penulangan pada rusuk juga harus diletakan pada bagian bawah pula mengingat rusuk pada bagian bawah akan menerima tegangan tarik pula.
Untuk bidang telapak kaki yang luas hingga dikhawatirkan plat kaki kurang kaku, maka khusus untuk telapak plat kaki bentuk bujur sangkar, rusuk-rusuknya dapat dipasang dengan arah memanjang dan melintang, jadi dibuat menurut stunbu-sumbunya simetris. Di sini beban plat dipindahkan ke dalam dua arah, sehingga kita boleh memandang bahwa plat-plat itu sebagai suatu kesatuan, yang masing-masing memikul separo beban.
0 komentar:
Posting Komentar