1. Teknik Sipil ITB
The Study Program was established on July 3, 1920. It is the first, and thus the oldest civil engineering school in Indonesia, and was chartered under the name of Technische Hoogeschool Bandoeng with one faculty – de Fakulteit van Technische Wetenschappen – and one department : de Afdeling der Weg en Waterbouw ( The Department of Road and Water Structures). At that time, civil engineers were in great demand by Dutch Colonial by The Dutch Colonial Government to build roads, railways and irrigation systems in the country. The Institution is now known as the Study Program of Civil Engineering of the faculty of Civil and Environmental Engineering, ITB.
2. Teknik Sipil ITS
3. Teknik Sipil UGM
Jurusan Teknik Sipil FT UGM lahir bersama-sama dengan Fakultas Teknik UGM dalam kancah revolusi perjuangan pendirian Negara Indonesia. Riwayat Jurusan Teknik Sipil dapat dirunut ke masa kolonial Hindia Belanda. Saat itu, terdapat institusi pendidikan tinggi di bidang teknik Technische Hoogeschool yang berada di Bandung. Pada masa pendudukan Jepang, Technische Hoogeschool berganti nama menjadi Koo Gyoo Dai Gaku. Segera setelah Indonesia merdeka, Koo Gyoo Dai Gaku berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandoeng, yang selanjutnya dikenal sebagai STT Bandoeng.
Dengan penyerbuan tentara Sekutu ke kota-kota besar di Indonesia, termasuk kota Bandung, Sekolah Tinggi Teknik Bandoeng berhijrah ke Yogyakarta, yang pada waktu itu berstatus sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia. Secara resmi, STT Bandoeng di Jogjakarta dibuka pada tanggal 17 Februari 1945. Sama dengan saat masih di Bandung, STT Bandoeng di Jogjakarta memiliki tiga jurusan, yaitu Bagian Teknik Sipil, Bagian Teknik Mesin-Listrik, dan Bagian Teknik Kimia. Pada awal kegiatannya di Yogyakarta, STT ini menempati ruang-ruang di gedung olah raga Sekolah Menengah Tinggi (SMT) di kawasan Kota Baru. Kegiatan kuliah diselenggarakan pada sore hari.
Tidak lama kemudian, masih pada 1946, STT Bandoeng di Jogjakarta berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Teknik Jogjakarta atau disingkat STT Jogjakarta. Kampus pun pindah ke kawasan Jetis. Dalam perkembangannya, STT Jogjakarta memiliki laboratorium yang berlokasi terpisah dari kampus Jetis, yaitu di kawasan Jl. Krasak Kotabaru dan Pingit.
Pada masa yang hampir bersamaan, pada bulan Januari 1946 di Yogyakarta dibentuk Universitas atau Balai Perguruan Tinggi (BPT) Swasta Gadjah Mada. Namun STT Bandoeng tidak menjadi bagian dari Perguruan Tinggi Swasta tersebut, karena STT Bandoeng di Jogjakarta adalah lembaga pemerintah (negeri). Jadi merupakan perguruan tinggi negeri yang pertama di Yogyakarta.
Selama perang kemerdekaan, Desember 1948 sampai dengan Oktober 1949, STT Jogjakarta terpaksa ditutup. Pasca pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Pemerintah Belanda, pada 19 Desember 1949 STT Jogjakarta digabungkan dengan Sekolah Tinggi Kedokteran dan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada (perguruan tinggi swasta) menjadi “Universiteit Negeri Gadjah Mada” atau dikenal sebagai UGM. Ex-STT Jogjakarta menjadi “Fakulteit Teknik Universiteit Gadjah Mada”, yang sering disingkat menjadi FT UGM, dan tetap memiliki tiga jurusan: Teknik Sipil, Teknik Mesin-Listrik, dan Teknik Kimia.
Dalam perkembangan selanjutnya, kampus FT UGM pernah berpindah beberapa kali. Kampus Jurusan Teknik Sipil FT UGM berpindah dari kawasan Jetis ke kawasan Pogung (di lingkungan kampus UGM Bulaksumur) pada 1974, sedangkan Laboratorium Pengaliran tetap di Pingit sampai 1995. Perkembangan terakhir, kampus Jurusan Teknik Sipil FT UGM berpindah secara bertahap sejak 1994 sampai 1998 ke Jl. Grafika, yang merupakan kampus terpadu FT UGM saat ini. Pada tahun 2006 Jurusan Teknik Sipil FT UGM berubah nama menjadi Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (JTSL FT UGM).
4. Teknik Sipil UI
n 1964, the University of Indonesia as a state university, opened civil engineering study program as part of the Faculty of Engineering University of Indonesia. Its establishment was referred to a decree from the Ministry of Higher Education and Science number 76/1964, dated 17 July 1964. In its early development, there were only four departments in the Faculty of Engineering, whereas Civil Engineering was one of them.
5. Teknik Sipil Undip
Berdiri sejak tahun 1958 untuk memenuhi kebutuhan ahli teknik sipil di Semarang, saat ini Jurusan Teknik Sipil UNDIP telah berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan teknik sipil terkemuka di Indonesia. Pengajar (dosen) di Jurusan Teknik Sipil UNDIP berkualifikasi Professor, Doktor, atau minimum setara S2 untuk memberikan pendidikan yang berkualitas.
6. Teknik Sipil Univ Brawijaya
7. Teknik Sipil Univ Parahyangan
Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) secara resmi didirikan pada tanggal 19 April 1962 sesuai dengan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 50 tahun 1962. Atas dasar itu, UNPAR dalam hal ini termasuk Program Studi Teknik Sipil UNPAR dinyatakan sebagai perguruan tinggi yang berhak menyelenggarakan ujian dan promosi sebagaimana berlaku bagi perguruan tinggi negeri. Namun demikian sesungguhnya penyelenggaraan pendidikan di Program Studi Teknik Sipil UNPAR sendiri telah dilaksanakan sejak Agustus 1960 bertepatan dengan pendirian Fakultas Teknik UNPAR.
8. Teknik Sipil Univ. Atmajaya Yogyakarta
9. Teknik Sipil UK Petra
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra didirikan pada tanggal 15 September 1962. Pada awalnya Program Studi Teknik Sipil menempati gedung di Jalan Embong Kemiri No. 11 dan Jalan Indrapura, Surabaya. Kondisi ruang untuk perkuliahan maupun ruang untuk admistrasi masih sangat minim dan sederhana karena memanfaatkan bangunan rumah tinggal.
10. Teknik Sipil Unhas
Ini diliat nya dari mana min
BalasHapusAlhamdulillah masuk semua....
BalasHapus